Corporate Advertising adalah bentuk lain dari advertising, penggunaan teknik ini memperoleh sorotan kontroversial, karena tidak mempromosikan produk dan layanan lebih spesifik. Corporate Advertising sering digunakan oleh public relations untuk membangun dan memelihara citra perusahaan.
Belch dan Belch membantu kita dalam memahami mengapa corporate advertising ini memperoleh sorotan yang cukup tinggi dan mengundang kontroversi yang kuat. Belch dan Belch menyebutkan :
1. Konsumen tidak tertarik pada bentuk advertising ini. berdasarkan hasil studi Gallup dan Robinson dalam Advertising Age, total perhatian konsumen terhadap corporate advertising kurang dari 35 %. Menurut Belch, mungkin hal ini disebabkan konsumen tidak mengerti alasan di balik iklan itu.
2. Bersifat pribadi, dikatakan bahwa corporate advertising merupakan ego dari manajemen puncak, kebanyakan corporate advertising tidak dibicarakan posisi produk secara lebih spesifik. Manajemen puncak sering melakukan intervensi terhadap isi dan merupakan kopian dari gagasan dan citra yang mereka inginkan.
3. Perusahaan mungkin berada dalam posisi sulit, kebanyakan perusahaan menggunakan corporate advertising untuk menaikkan citra mereka yang turun, untuk meraih dukungan konsumen agar konsumen tidak lari dari kebiasaan membeli produk mereka.
4. Corporate advertising merupakan pemborosan biaya yang dibebankan oleh iklan, karena tidak memberikan daya tarik langsung pada setiap orang, tidak mudah dipahami, dan tidak memberikan penjelasan secara spesifik tentang produk.
Ada tiga hal yang menjadi tujuan dari penggunaan corporate advertising :
1. Menciptakan citra positif bagi perusahaan.
2. Menyampaikan pandangan organisasi atas kondisi sosial, bisnis, dan masalah lingkungan hidup.
3. Menunjukkan ekuitas perusahaan dan keterkaitannya dengan citra kualitas dari sebuah brand.
No comments:
Post a Comment