Dalam peluncuran sebuah produk baru , perusahaan akan mengeluarkan belanja iklan yang cukup besar dalam jangka waktu tertentu, khususnya pada tahap untuk pencapaian awareness( kesadaran akan kehadiran produk). Belanja iklan yang disiapkan pada masa penggelaran itu biasanya hampir mencapai setengah dari profit margin ( selisih laba ).
Produk baru yang diproduksi untuk memenuhi sebuah jenis kebutuhan baru, dan kemudian berhasil memiliki pasar, akan mengundang kehadiran pesaing baru. Kondisi itu menjadi perhatian dalam penyusunan strategi promosi, terutama terkait dengan biaya iklan yang telah direncanakan, akan berubah dan berfluktuasi. Pada umumnya, anggaran yang dibutuhkan akan berada pada kisaran di atas rata-rata belanja iklan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan brand position dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dimiliki.
Perusahaan yang tidak dapat mengikuti perubahan peta bisnis dan bahkan mengurangi anggaran promosi karena menganggap bahwa produknya cukup dominan, cenderung mengalami kegagalan di pasar. Hal ini telah banyak dibuktikan pada produk-produk yang kehilangan pamor di pasar. Setiap lini bisnis, baik skala kecil maupun besar, tetap dipengaruhi dengan hal semacam ini. Secara otomatis, agar produk tidak gagal di pasar, strategi promosi harus terus menerus ditelaah, dan ini juga berpengaruh terhadap penetapan belanja iklan dalam kurun waktu tahunan.
No comments:
Post a Comment