Seperti media lainnya , strategi penetapan corporate advertising memiliki keuntungan dan kelemahan. Perbandingan yang didapatkan dalam menganalisis keuntungan dan kelemahan corporate advertising diharapkan dapat membantu dalam penyusunan dan alokasi biaya promosi, keuntungan dan kelemahan corporate advertising adalah sbegai berikut :
Keuntungan Corporaet advertising :
1. Sangat baik dalam perjalanan atau perputaran positioning perusahaan.
2. Memberikan keuntungan bagi usaha public relations dalam membangun citra perusahaan.
3. Dapat meraih pasar sasaran.
Kelemahan Corporate advertising :
1. Efektivitas dari penggunaan iklan ini belum dapat dibuktikan.
2. Perusahaan dapat menggunakan taktik ini untuk mengontrol opini publik, dan ini dianggap tidak adil.
Walaupun demikian, corporate advertising masih dianggap kontroversi, pada kenyataannya perusahaan besar mengeluarkan 7% biaya pemasaran dan promosinya untuk membuat iklan ini, dan hingga saat ini, corporate advertising masih digunakan dan dikembangkan melalui kegiatan sperti : sponsor kegiatan, iklan advokasi (terkait dengan masalah sosial) dan cause related advertising ( sumbangan kegiatan pada lembaga nonprofit/LSM).
Sunday, October 25, 2009
Corporate Advertising
Corporate Advertising adalah bentuk lain dari advertising, penggunaan teknik ini memperoleh sorotan kontroversial, karena tidak mempromosikan produk dan layanan lebih spesifik. Corporate Advertising sering digunakan oleh public relations untuk membangun dan memelihara citra perusahaan.
Belch dan Belch membantu kita dalam memahami mengapa corporate advertising ini memperoleh sorotan yang cukup tinggi dan mengundang kontroversi yang kuat. Belch dan Belch menyebutkan :
1. Konsumen tidak tertarik pada bentuk advertising ini. berdasarkan hasil studi Gallup dan Robinson dalam Advertising Age, total perhatian konsumen terhadap corporate advertising kurang dari 35 %. Menurut Belch, mungkin hal ini disebabkan konsumen tidak mengerti alasan di balik iklan itu.
2. Bersifat pribadi, dikatakan bahwa corporate advertising merupakan ego dari manajemen puncak, kebanyakan corporate advertising tidak dibicarakan posisi produk secara lebih spesifik. Manajemen puncak sering melakukan intervensi terhadap isi dan merupakan kopian dari gagasan dan citra yang mereka inginkan.
3. Perusahaan mungkin berada dalam posisi sulit, kebanyakan perusahaan menggunakan corporate advertising untuk menaikkan citra mereka yang turun, untuk meraih dukungan konsumen agar konsumen tidak lari dari kebiasaan membeli produk mereka.
4. Corporate advertising merupakan pemborosan biaya yang dibebankan oleh iklan, karena tidak memberikan daya tarik langsung pada setiap orang, tidak mudah dipahami, dan tidak memberikan penjelasan secara spesifik tentang produk.
Ada tiga hal yang menjadi tujuan dari penggunaan corporate advertising :
1. Menciptakan citra positif bagi perusahaan.
2. Menyampaikan pandangan organisasi atas kondisi sosial, bisnis, dan masalah lingkungan hidup.
3. Menunjukkan ekuitas perusahaan dan keterkaitannya dengan citra kualitas dari sebuah brand.
Belch dan Belch membantu kita dalam memahami mengapa corporate advertising ini memperoleh sorotan yang cukup tinggi dan mengundang kontroversi yang kuat. Belch dan Belch menyebutkan :
1. Konsumen tidak tertarik pada bentuk advertising ini. berdasarkan hasil studi Gallup dan Robinson dalam Advertising Age, total perhatian konsumen terhadap corporate advertising kurang dari 35 %. Menurut Belch, mungkin hal ini disebabkan konsumen tidak mengerti alasan di balik iklan itu.
2. Bersifat pribadi, dikatakan bahwa corporate advertising merupakan ego dari manajemen puncak, kebanyakan corporate advertising tidak dibicarakan posisi produk secara lebih spesifik. Manajemen puncak sering melakukan intervensi terhadap isi dan merupakan kopian dari gagasan dan citra yang mereka inginkan.
3. Perusahaan mungkin berada dalam posisi sulit, kebanyakan perusahaan menggunakan corporate advertising untuk menaikkan citra mereka yang turun, untuk meraih dukungan konsumen agar konsumen tidak lari dari kebiasaan membeli produk mereka.
4. Corporate advertising merupakan pemborosan biaya yang dibebankan oleh iklan, karena tidak memberikan daya tarik langsung pada setiap orang, tidak mudah dipahami, dan tidak memberikan penjelasan secara spesifik tentang produk.
Ada tiga hal yang menjadi tujuan dari penggunaan corporate advertising :
1. Menciptakan citra positif bagi perusahaan.
2. Menyampaikan pandangan organisasi atas kondisi sosial, bisnis, dan masalah lingkungan hidup.
3. Menunjukkan ekuitas perusahaan dan keterkaitannya dengan citra kualitas dari sebuah brand.
Kekuatan Publicity
Kekuatan publicity. Mengapa publicity disebut memiliki kekuatan yang sebanding dengan advertising atau promosi penjualan dan bentuk lain dari kegiatan public relation? Hal ini karena :
1. Publicity memiliki kredibilitas yang tinggi, karena konsumen dibantu memberikan penalaran secara objektif. Dalam penyampaian informasi melalui publicity, konsumen dapat mengenal fakta keberadaan produk, alasan, atau argumentasi yang tepat, informasi yang disampaikan dianggap memiliki kebenaran objektif.
2. Publicity sering kali diikuti oleh pernyataan publik dengan melakukan sebuah pembenaran terhadap keunggulan yang dimiliki. Publicity seperti ini biasanya muncul pada majalah produk seperti telepon genggam, motor, atau kesehatan.
3. Publicity memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dari judul dan foto. Selain itu, publicity dapat membangkitkan rasa ingin tahu, kebutuhan tersembunyi, mendorong konsumen untuk melakukan uji coba produk dan layanan.
Sebuah perguruan tinggi yang baru berkembang dan tidak populer menggunakan teknik ini untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas pendidikan. Perguruan tinggi itu menjadi populer setelah pembaca memahami apa yang membedakannya dengan perguruan tinggi lainnya. Bagaimanapun, publicity berkaitan erat dengan alat bantu promosi lain yang sudah berjalan sebelumnya. Demikian, publicity merupakan penguat dari seluruh informasi yang disampaikan pada konsumen melalui media promosi lainnya.
1. Publicity memiliki kredibilitas yang tinggi, karena konsumen dibantu memberikan penalaran secara objektif. Dalam penyampaian informasi melalui publicity, konsumen dapat mengenal fakta keberadaan produk, alasan, atau argumentasi yang tepat, informasi yang disampaikan dianggap memiliki kebenaran objektif.
2. Publicity sering kali diikuti oleh pernyataan publik dengan melakukan sebuah pembenaran terhadap keunggulan yang dimiliki. Publicity seperti ini biasanya muncul pada majalah produk seperti telepon genggam, motor, atau kesehatan.
3. Publicity memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dari judul dan foto. Selain itu, publicity dapat membangkitkan rasa ingin tahu, kebutuhan tersembunyi, mendorong konsumen untuk melakukan uji coba produk dan layanan.
Sebuah perguruan tinggi yang baru berkembang dan tidak populer menggunakan teknik ini untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas pendidikan. Perguruan tinggi itu menjadi populer setelah pembaca memahami apa yang membedakannya dengan perguruan tinggi lainnya. Bagaimanapun, publicity berkaitan erat dengan alat bantu promosi lain yang sudah berjalan sebelumnya. Demikian, publicity merupakan penguat dari seluruh informasi yang disampaikan pada konsumen melalui media promosi lainnya.
Perbedaan Publicity dan Berita
Perbedaan antara Publicty dan Berita adalah :
1. Berita fokus pada siapa, kapan, di mana dan bagaimana? sedangkan publicity fokus pada siapa, bagaimana, dan mengapa ?
2. Berita hanya untuk memberikan informasi sedangkan publicity ada usaha untuk melakukan persuasif dan motivatif.
3. Berita isi lebih singkat sedangkan publicity isi lebih padat.
4. Berita bentuk penulisan dengan menggunakan metode piramida terbalik sedangkan publicity bentuk penulisan adalah kebalikan dari penulisan berita.
1. Berita fokus pada siapa, kapan, di mana dan bagaimana? sedangkan publicity fokus pada siapa, bagaimana, dan mengapa ?
2. Berita hanya untuk memberikan informasi sedangkan publicity ada usaha untuk melakukan persuasif dan motivatif.
3. Berita isi lebih singkat sedangkan publicity isi lebih padat.
4. Berita bentuk penulisan dengan menggunakan metode piramida terbalik sedangkan publicity bentuk penulisan adalah kebalikan dari penulisan berita.
Kelebihan dan Kekurangan Outdoor Advertising
Kelebihan Outdoor Advertising :
1. Menguasai area pasar lokal.
2. Frekuensi : konsumen terekspos berapa kali selama kurun waktu pemasangan dan memasukkannya dalam level frekuensi yang tertinggi.
3. Fleksibilitas lokasi : Media ini dapat ditempatkan di mana saja.
4. Kreativitas : Sangat mudah membentuk daya kreatif dengan tujuan menarik perhatian.
5. Memiliki kemampuan membentuk awareness terhadap produk baru.
6. Efisiensi : Cukup kompetitif dibanding media lainnya.
7. Efeketif : Banyak konsumen menelpon karena dengan mudah menghafal nomor tepon yang tertera pada media ini.
8. Kemampuan produksi yang dapat diminimalisasi.
Sedangkan Kekurangan Outdoor Advertising adalah :
1. Penguasaan pasar yang sia-sia karena mereka yang melihat belum tentu pasar sasaran yang diharapkan.
2. Keterbatasan kemampuan pesan, karena mereka yang melewatinya bergerak dalam kondisi cepat sehingga pesan tidak terlalu banyak disimak.
3. Nudah dilupakan, karena gerakannya cepat, memungkinkan pesan cepat dilupakan.
4. Biaya cukup tinggi khususnya dalan biaya perawatan.
5. Kesulitan melakukan pengukuran terhadap efektivitas media, khususnya dalam menentukan jumlah raihan, frekuensi, dan efek.
6. Masalah citra, memiliki keterbatasan dalam menampilkan citra seperti halnya citra yang mudah dipahami oleh khalayak.
Untuk dapat pelayanan Outdoor Advertising hubungi kami di +62815 167 3384 atau +6221 8778 2961 contact person Eko Trisna
1. Menguasai area pasar lokal.
2. Frekuensi : konsumen terekspos berapa kali selama kurun waktu pemasangan dan memasukkannya dalam level frekuensi yang tertinggi.
3. Fleksibilitas lokasi : Media ini dapat ditempatkan di mana saja.
4. Kreativitas : Sangat mudah membentuk daya kreatif dengan tujuan menarik perhatian.
5. Memiliki kemampuan membentuk awareness terhadap produk baru.
6. Efisiensi : Cukup kompetitif dibanding media lainnya.
7. Efeketif : Banyak konsumen menelpon karena dengan mudah menghafal nomor tepon yang tertera pada media ini.
8. Kemampuan produksi yang dapat diminimalisasi.
Sedangkan Kekurangan Outdoor Advertising adalah :
1. Penguasaan pasar yang sia-sia karena mereka yang melihat belum tentu pasar sasaran yang diharapkan.
2. Keterbatasan kemampuan pesan, karena mereka yang melewatinya bergerak dalam kondisi cepat sehingga pesan tidak terlalu banyak disimak.
3. Nudah dilupakan, karena gerakannya cepat, memungkinkan pesan cepat dilupakan.
4. Biaya cukup tinggi khususnya dalan biaya perawatan.
5. Kesulitan melakukan pengukuran terhadap efektivitas media, khususnya dalam menentukan jumlah raihan, frekuensi, dan efek.
6. Masalah citra, memiliki keterbatasan dalam menampilkan citra seperti halnya citra yang mudah dipahami oleh khalayak.
Untuk dapat pelayanan Outdoor Advertising hubungi kami di +62815 167 3384 atau +6221 8778 2961 contact person Eko Trisna
Friday, October 23, 2009
Definisi dan Proses Pemasaran
Pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen dan mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Atau dapat dikatakan pula bahwa kegiatan dari pemasaran bertujuan mencapai suatu penjualan yang terjadi secara langsung dan terkadang penjualan dapat terjadi di masa-masa mendatang.
Proses pemasaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Identifikasi potensi dari pasar sasaran (konsumen)
2. Analisis kebutuhan dan indentifikasi pasar sasaran.
3. Riset potensial dari pasar sasaran atas penjualan dan kemampuan daya beli serta kekuatan dari produk dan layanan yang dimiliki.
4. Menciptakan atau menentukan produk dan layanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar sasaran.
5. Distribusi, harga dan promosi produk dan layanan pada konsumen.
6. Memeriksa kembali apakah telah tercapai kepuasan pelanggan setelah penjualan atau belum.
7. Melakukan inovasi produk setiap saat yang memiliki hubungan produk utama.
8. Berpromosi setiap saat, disetiap tempat dan pada setiap orang
Proses pemasaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Identifikasi potensi dari pasar sasaran (konsumen)
2. Analisis kebutuhan dan indentifikasi pasar sasaran.
3. Riset potensial dari pasar sasaran atas penjualan dan kemampuan daya beli serta kekuatan dari produk dan layanan yang dimiliki.
4. Menciptakan atau menentukan produk dan layanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar sasaran.
5. Distribusi, harga dan promosi produk dan layanan pada konsumen.
6. Memeriksa kembali apakah telah tercapai kepuasan pelanggan setelah penjualan atau belum.
7. Melakukan inovasi produk setiap saat yang memiliki hubungan produk utama.
8. Berpromosi setiap saat, disetiap tempat dan pada setiap orang
Tujuh Aspek Dasar Bertahan Dalam Kompetisi Yang Ketat
Terdapat tujuh aspek dasar yang harus dicapai oleh sebuah organisasi bisnis agar dapat bertahan dalam kompetisi yang ketat saat ini yaitu :
1. Konsumen tepat sasaran.
2. Kualitas produk dan layanan terbaik melalui penguasaan teknologi terbaru.
3. Adanya diferensiasi produk dan layanan dengan pesaing.
4. Positioning produk dan perusahaan sebagai penggerak pasar.
5. Kecepatan penetrasi pasar (lokal maupun internasional)
6. SDM dengan kualitas tertinggi dan dapat bekerja secara tim.
7. Kepemimpinan yang dapat beradaptasi dalam kondisi yang selalu berubah-ubah.
Perusahaan yang dapat memiliki tujuh aspek tersebut dapat digolongkan pada perusahaan yang memiliki kemampuan untuk bertahan di masa sulit dan tingginya kompetisi. Ketujuh aspek itu sangat penting dicapai oleh perusahaan untuk menunjukkan kesiapannya menghadapi pasang surut kondisi ekonomi dunia. Keterkaitannya dengan dampak globalisasi pada umumnya menunjukkan adanya keterkaitan atau hubungan dari sebuah perkembangan baru dalam konsep bisnis di suatu negara dengan negara lainnya. AFTA adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan kehadirannya, yang merupakan paksaan dari negara-negara maju yang berkeinginan untuk menembus pasar sasaran lokal di berbagai negara, sehingga sebagai tuan rumah kita juga perlu mengubah pola pikir bisnis kita agar kita tidak terkubur di persaingan itu.
1. Konsumen tepat sasaran.
2. Kualitas produk dan layanan terbaik melalui penguasaan teknologi terbaru.
3. Adanya diferensiasi produk dan layanan dengan pesaing.
4. Positioning produk dan perusahaan sebagai penggerak pasar.
5. Kecepatan penetrasi pasar (lokal maupun internasional)
6. SDM dengan kualitas tertinggi dan dapat bekerja secara tim.
7. Kepemimpinan yang dapat beradaptasi dalam kondisi yang selalu berubah-ubah.
Perusahaan yang dapat memiliki tujuh aspek tersebut dapat digolongkan pada perusahaan yang memiliki kemampuan untuk bertahan di masa sulit dan tingginya kompetisi. Ketujuh aspek itu sangat penting dicapai oleh perusahaan untuk menunjukkan kesiapannya menghadapi pasang surut kondisi ekonomi dunia. Keterkaitannya dengan dampak globalisasi pada umumnya menunjukkan adanya keterkaitan atau hubungan dari sebuah perkembangan baru dalam konsep bisnis di suatu negara dengan negara lainnya. AFTA adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan kehadirannya, yang merupakan paksaan dari negara-negara maju yang berkeinginan untuk menembus pasar sasaran lokal di berbagai negara, sehingga sebagai tuan rumah kita juga perlu mengubah pola pikir bisnis kita agar kita tidak terkubur di persaingan itu.
Perbedaan Paradigma Era Industri Bisnis dengan Era Informasi Bisnis
Perbedaannya adalah sebagai berikut :
Era Industri Bisnis :
1. Konsumen dengan jumlah yang sedikit berkelompok dan mudah dijangkau.
2. Produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
3. Organisasi bisnis memiliki ukuran yang besar dengan jumlah karyawan dalam hitungan ribuan.
4. Konsep bisnis tradisional sangat kuat, yaitu " menekan biaya (efisiensi) untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Sedangkan Era Informasi Bisnis :
1. Konsumen tersebar luas, tetapi tidak dapat terlihat / diraba (invicible).
2. Produk diciptakan tidak saja untuk memenuhi kebutuhan tetapi juga untuk memperoleh kepuasan pelanggan.
3. Organisasi bisnis semakin kecil tetapi kompleks dan dengan kemampuan sumber daya manusia yang sangat tinggi.
4. Modal dikerahkan untuk mencapai suatu usaha dalam menempatkan perusahaan dalam posisi penting di pasar.
Era Industri Bisnis :
1. Konsumen dengan jumlah yang sedikit berkelompok dan mudah dijangkau.
2. Produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
3. Organisasi bisnis memiliki ukuran yang besar dengan jumlah karyawan dalam hitungan ribuan.
4. Konsep bisnis tradisional sangat kuat, yaitu " menekan biaya (efisiensi) untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Sedangkan Era Informasi Bisnis :
1. Konsumen tersebar luas, tetapi tidak dapat terlihat / diraba (invicible).
2. Produk diciptakan tidak saja untuk memenuhi kebutuhan tetapi juga untuk memperoleh kepuasan pelanggan.
3. Organisasi bisnis semakin kecil tetapi kompleks dan dengan kemampuan sumber daya manusia yang sangat tinggi.
4. Modal dikerahkan untuk mencapai suatu usaha dalam menempatkan perusahaan dalam posisi penting di pasar.
Thursday, October 22, 2009
Riset Marketing Communication
Keberhasilan sebuah strategi marketing communication dapat diukur dengan seberapa besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh konsumen. Dalam riset marketing communication, tingkat keberhasilan diukur berdasarkan sejauh mana iklan atau kegiatan dapat mempengaruhi tingkat penjualan sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Dalam konteks bisnis masa depan, setiap produk dan layanan mengacu pada standardisasi kualitas yang ditetapkan dan hanya produk dengan layanan yang memiliki standard kualitas yang unggul saja yang dapat bertahan di pasar. Dengan demikian, loyalitas pelanggan akan sulit diukur dan banyak dipengaruhi oleh sejauh mana ketertarikan konsumen terhadap sebuah promosi produk dan layanan.
Sifat terlihat atau terasa biasa (habituate) merupakan hal yang patut diwaspadai bagi setiap perancang promosi dan iklan. Demikian pula, ad. likebility menjadi acuan terhadap keberhasilan sebuah iklan, karena hanya iklan yang disukai oleh khalayak yang memiliki peluang untuk mempengaruhi sikap mereka untuk membeli atau memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Dengan demikian, riset marketing communication penting untuk memberikan arahan pada manajer pemasaran atau manajer promosi dalam menyusun strategi marketing communication pada sejumlah tahap kecenderungan perubahan sikap dan perilaku konsumen.
Sifat terlihat atau terasa biasa (habituate) merupakan hal yang patut diwaspadai bagi setiap perancang promosi dan iklan. Demikian pula, ad. likebility menjadi acuan terhadap keberhasilan sebuah iklan, karena hanya iklan yang disukai oleh khalayak yang memiliki peluang untuk mempengaruhi sikap mereka untuk membeli atau memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Dengan demikian, riset marketing communication penting untuk memberikan arahan pada manajer pemasaran atau manajer promosi dalam menyusun strategi marketing communication pada sejumlah tahap kecenderungan perubahan sikap dan perilaku konsumen.
Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan
Dalam peluncuran sebuah produk baru , perusahaan akan mengeluarkan belanja iklan yang cukup besar dalam jangka waktu tertentu, khususnya pada tahap untuk pencapaian awareness( kesadaran akan kehadiran produk). Belanja iklan yang disiapkan pada masa penggelaran itu biasanya hampir mencapai setengah dari profit margin ( selisih laba ).
Produk baru yang diproduksi untuk memenuhi sebuah jenis kebutuhan baru, dan kemudian berhasil memiliki pasar, akan mengundang kehadiran pesaing baru. Kondisi itu menjadi perhatian dalam penyusunan strategi promosi, terutama terkait dengan biaya iklan yang telah direncanakan, akan berubah dan berfluktuasi. Pada umumnya, anggaran yang dibutuhkan akan berada pada kisaran di atas rata-rata belanja iklan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan brand position dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dimiliki.
Perusahaan yang tidak dapat mengikuti perubahan peta bisnis dan bahkan mengurangi anggaran promosi karena menganggap bahwa produknya cukup dominan, cenderung mengalami kegagalan di pasar. Hal ini telah banyak dibuktikan pada produk-produk yang kehilangan pamor di pasar. Setiap lini bisnis, baik skala kecil maupun besar, tetap dipengaruhi dengan hal semacam ini. Secara otomatis, agar produk tidak gagal di pasar, strategi promosi harus terus menerus ditelaah, dan ini juga berpengaruh terhadap penetapan belanja iklan dalam kurun waktu tahunan.
Produk baru yang diproduksi untuk memenuhi sebuah jenis kebutuhan baru, dan kemudian berhasil memiliki pasar, akan mengundang kehadiran pesaing baru. Kondisi itu menjadi perhatian dalam penyusunan strategi promosi, terutama terkait dengan biaya iklan yang telah direncanakan, akan berubah dan berfluktuasi. Pada umumnya, anggaran yang dibutuhkan akan berada pada kisaran di atas rata-rata belanja iklan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan brand position dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dimiliki.
Perusahaan yang tidak dapat mengikuti perubahan peta bisnis dan bahkan mengurangi anggaran promosi karena menganggap bahwa produknya cukup dominan, cenderung mengalami kegagalan di pasar. Hal ini telah banyak dibuktikan pada produk-produk yang kehilangan pamor di pasar. Setiap lini bisnis, baik skala kecil maupun besar, tetap dipengaruhi dengan hal semacam ini. Secara otomatis, agar produk tidak gagal di pasar, strategi promosi harus terus menerus ditelaah, dan ini juga berpengaruh terhadap penetapan belanja iklan dalam kurun waktu tahunan.
Kreatif Pesan dan Visual
Diferensiasi pesan dan visual dalam kaitannya dengan kegiatan marketing communication dikaji secara komprehensif, sehingga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian dan menumbuhkan efek yang kuat. Pada media massa seperti media televisi, maka efek suara, efek visual, dan isi cerita harus dirancang secara kreatif sehingga memiliki tingkat diferensiasi dan daya tarik yang tinggi. Kreativitas dapat menghasilkan suatu karya yang memiliki karakteristik pesan yang kuat. Tujuan menghasilkan melalui media itu dapat menarik perhatian khalayak.
Iklan yang dirancang dan memiliki kemiripan dengan iklan-iklan lainnya akan cenderung dianggap sama dan terasa biasa. Khalayak pada umumnya cenderung mengabaikan pesan yang biasa-biasa saja. Jika kondisi semacam itu terjadi, maka iklan yang disajikan pada sejumlah media, terutama televisi , tidak akan menghasilkan efek yang diinginkan. Hal ini dikarenakan khalayak secara selektif akan mencari, memilih acara, atau iklan yang menurut mereka sangat mereka sukai. Dalam hal ini iklan yang disukai baru mencapai tahap ad. likebility. Jika sebuah iklan yang disajikan disukai, kemungkinan akan terjadi dorongan atas penjualan secara besar-besaran. Kondisi itu menunjukkan bahwa iklan itu telah mencapai tahap ad. effectiveness
Iklan yang dirancang dan memiliki kemiripan dengan iklan-iklan lainnya akan cenderung dianggap sama dan terasa biasa. Khalayak pada umumnya cenderung mengabaikan pesan yang biasa-biasa saja. Jika kondisi semacam itu terjadi, maka iklan yang disajikan pada sejumlah media, terutama televisi , tidak akan menghasilkan efek yang diinginkan. Hal ini dikarenakan khalayak secara selektif akan mencari, memilih acara, atau iklan yang menurut mereka sangat mereka sukai. Dalam hal ini iklan yang disukai baru mencapai tahap ad. likebility. Jika sebuah iklan yang disajikan disukai, kemungkinan akan terjadi dorongan atas penjualan secara besar-besaran. Kondisi itu menunjukkan bahwa iklan itu telah mencapai tahap ad. effectiveness
Perencanaan Media
Media massa dianggap sebagai media yang dapat menjangkau sasaran secara lebih luas. Media massa elektronik dan cetak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. dan tentunya masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan. Sekalipun penyewaan ruang (space) di media massa membutuhkan biaya yang lebih besar tetapi media ini tetap menjadi prioritas acuan dalam penetapan strategi marketing communication.
Pemilihan media berkaitan dengan berapa besar biaya yang harus disiapkan. Hal itu tentunya dilakukan melalui sebuah studi yang matang. Di mana studi yang terbaik dilakukan melalui penelitian media atau riset media. Hasil riset media dapat dijadikan masukan penting untuk membantu menetapkan kapan sebuah iklan ditayangkan (exposure), berapa lama (duration) waktu tayang, dan berapa kali (Frequency) iklan harus ditayangkan. Pada media luar ruangan ( out of home media ) pemilihan lokasi yang tepat, ukuran, dan bentuk menjadi sebuah pertimbangan penting selain faktor daya tarik pesan dan visual
Pemilihan media berkaitan dengan berapa besar biaya yang harus disiapkan. Hal itu tentunya dilakukan melalui sebuah studi yang matang. Di mana studi yang terbaik dilakukan melalui penelitian media atau riset media. Hasil riset media dapat dijadikan masukan penting untuk membantu menetapkan kapan sebuah iklan ditayangkan (exposure), berapa lama (duration) waktu tayang, dan berapa kali (Frequency) iklan harus ditayangkan. Pada media luar ruangan ( out of home media ) pemilihan lokasi yang tepat, ukuran, dan bentuk menjadi sebuah pertimbangan penting selain faktor daya tarik pesan dan visual
Perencanaan dan Segmentasi Potensial
Dalam kajian pemasaran, setelah Anda menentukan pendekatan strategi, maka strategi itu dapat diaplikasikan dalam sebuah perencanaan, dimana perencanaan ini disusun berdasarkan analisis terhadap peluang pasar, analisis pesaing, dan pemasaran sasaran (target marketing) sehingga anda memiliki gambaran garis besar atas apa yang akan anda lakukan kemudian. Demikian pula dalam marketing communication, segmentasi merupakan hal yang penting dan tidak dapat diabaikan. Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh : usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan batasan geografis. Dari beberapa segmentasi yang dituju, perlu ditetapkan segmentasi yang dianggap potensial. Dalam hal ini segmentasi yang dimaksud memiliki demand yang tinggi. Kesalahan dalam penetapan segmentasi potensial ini berakibat terhadap penghamburan biaya promosi dan waktu, hal ini sedapat mungkin dihindari melalui suatu pengambilan keputusan yang matang.
Jika segmentasi potensial dikaitkan dengan strategi marketing communication. penetapan segmentasi potensial ini akan berpengaruh terhadap penetapan waktu yang dibutuhkan, penentuan tahap komunikasi, penggunaan media, berapa kali sebuah pesan harus disampaikan (frekuensi), dan pesan ( verbal dan visual) apa yang lebih mudah dipahami serta dapat menarik perhatian sasaran
Jika segmentasi potensial dikaitkan dengan strategi marketing communication. penetapan segmentasi potensial ini akan berpengaruh terhadap penetapan waktu yang dibutuhkan, penentuan tahap komunikasi, penggunaan media, berapa kali sebuah pesan harus disampaikan (frekuensi), dan pesan ( verbal dan visual) apa yang lebih mudah dipahami serta dapat menarik perhatian sasaran
Wednesday, October 21, 2009
Strategi Marketing Communication
Langkah atau jenis kegiatan pemasaran ditentukan oleh teknik-teknik semisalnya direct marketing, support media, personal selling dan promosi penjualan. Selain teknik pemasaran itu, perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa penggunaan visual dan pesan yang tepat adalah syarat utama dari keberhasilan sebuah program promosi. Tahap-tahap komunikasi dan strategi pesan disusun untuk menumbuhkan kesadaran atas keberadaan sebuah produk dan layanan (awareness), membangkitkan keinginan memiliki atau memperoleh produk (interest), dan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dalam kajian komunikasi, tahap ini dikenal sebagai AIDDA, yaitu Attention, Interst, Desure, Decision, dan Action, sedangkan dalam kajian perilaku konsumen dikenal sebagai Tricomponent Attitude Model, yaitu Cognitive (pengetahuan), Affection(perasaan), dan Conative (kecendrungan perilaku).
Tujuan Komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan : perubahan pengetahuan ( Knowledge change), perubahan sikap (attitude change), perubahan perilaku (behaviour change), dan perubahan masyarakat ( social change). Penjualan produk baru akan terjadi jika telah terjadi paling sedikit perubahan sikap pada tahap conative, atau munculnya kecendrungan untuk melakukan sesuatu. Kecendrungan melakukan sesuatu itu adalah kecendrungan untuk membeli produk atau memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Perencana strategi marketing communication meliputi sejumlah strategi pesan dan visual, yang secara bertahap mengikuti alur perubahan, dan perubahan itu harus diukur secara tepat melalui riset marketing communication
Tujuan Komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan : perubahan pengetahuan ( Knowledge change), perubahan sikap (attitude change), perubahan perilaku (behaviour change), dan perubahan masyarakat ( social change). Penjualan produk baru akan terjadi jika telah terjadi paling sedikit perubahan sikap pada tahap conative, atau munculnya kecendrungan untuk melakukan sesuatu. Kecendrungan melakukan sesuatu itu adalah kecendrungan untuk membeli produk atau memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Perencana strategi marketing communication meliputi sejumlah strategi pesan dan visual, yang secara bertahap mengikuti alur perubahan, dan perubahan itu harus diukur secara tepat melalui riset marketing communication
Inti Marketing Communication
Marketing communication membahas sejumlah masalah yang saling berkaitan dengan erat, dan mempengaruhi strategi serta aplikasi komunikasi dalam pemasaran. Pokok kajian pembahasan marketing communication adalah :
- Strategi Marketing Communication
- Perencanaan dan Segmentasi Potensial
- Perencanaan Media
- Kreatif Pesan dan Visual
- Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan
- Riset Marketing Communication
- Konsep Bisnis Masa Depan
Monday, October 19, 2009
Klasifikasi Billboard
Billboard Frontlite
Ukuran :
5 m x 10 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”, 4 lampu HPIT 500 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Backlite
Ukuran :
5 m x 10 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”,
200 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Frontlite
Ukuran :
4 m x 8 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”, 4 lampu HPIT 500 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Backlite
Ukuran :
4 m x 8 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”,
160 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Frontlite
Ukuran :
3 m x 6 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 8”, 3 lampu HPIT 500 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Backlite
Ukuran :
3 m x 6 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 8”,
120 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
MiniBillboard Frontlite
Ukuran :
1 m x 2 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 30/30, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 1,5” - 2 “, tiang pipa besi 3”, 1 lampu HPIT 250 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
MiniBillboard Backlite ( Neon Box )
Ukuran :
1 m x 2 m x 2 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 30/30, panel plat aluminium 1 mm,
tiang pipa besi 3”, 7 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Ukuran :
5 m x 10 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”, 4 lampu HPIT 500 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Backlite
Ukuran :
5 m x 10 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”,
200 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Frontlite
Ukuran :
4 m x 8 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”, 4 lampu HPIT 500 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Backlite
Ukuran :
4 m x 8 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 14”,
160 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Frontlite
Ukuran :
3 m x 6 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 8”, 3 lampu HPIT 500 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
Billboard Backlite
Ukuran :
3 m x 6 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 40/40, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 2” - 2,5 “, tiang pipa besi 8”,
120 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
MiniBillboard Frontlite
Ukuran :
1 m x 2 m x 1 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 30/30, panel plat aluminium 1 mm,
gelagar pipa besi 1,5” - 2 “, tiang pipa besi 3”, 1 lampu HPIT 250 watt,
view Vinyl Frontlite, Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
MiniBillboard Backlite ( Neon Box )
Ukuran :
1 m x 2 m x 2 muka
Bahan :
Rangka panel stailbuz 30/30, panel plat aluminium 1 mm,
tiang pipa besi 3”, 7 lampu Tl Philips 40 watt, view Vinyl Backlite,
Instalasi (MCB, Contactor, Box Panel, timer).
How To Gain Clients
12 Steps To Success
1. COLLECTING/SELECTING DATA
2. INTRODUCTION PROCESS INTRO LETTER3. FOLLOW UP I Phone Call, Fax, Homepage, Internet
4. FOLLOW UP II ASKINGFOR APPOINTMENT
5. VISIT TO CONTACT PRE PRESENTATION
6. GENERAL FORMAL PRESENTATION
7. A WAITING EXPECTING CLIENTS APPROVAL
8. FOLLOW UP TO PROCESS
9. FINAL PRESENTATION (FULL TEAM)
10. FOLLOW UP TO FINAL PRESENTATION CLIENTS APROVAL
11. PROCESS TO DEAL
12. CLOSE DEAL AGREEMENT TO EXECUTION
Sunday, October 18, 2009
Kerangka Proposal
1. COVER
3. KATA PENGANTAR
CLIENT BRIEF
- DESKRIPSI PRODUK
- MASYARAKAT SASARAN
- AREA PENJUALAN
- MANFAAT/KEUTUNGAN BAGI KONSUMEN
TUJUAN
- TERHADAP PERUSAHAAN
- BAGI PRODUK ITU SENDIRI
- PENJUALAN & MARKET SHARE
- KESEMPATAN/PELUANG
- DUKUNGAN
ANALISA UMUM
- POSISI/KONDISI KLIEN
- KEBIASAAN KONSUMEN
- ANALISA SWOTH :
- PESAING (KOMPETITOR)
- JUDUL
- NAMA PRODUK YANG AKAN DIIKLANKAN
- NAMA PERUSAHAAN PENGIKLAN
- NAMA AGENCY (CORPORATE IDENTITY)
3. KATA PENGANTAR
- MENGAPA PROPOSAL INI DIBUAT
- APA YANG MENJADI DASAR PEMBUATAN PROPOSAL INI
- APA TUJUAN PEMBUATAN PROPOSAL INI
- MASIH MEMBUTUHKAN PENYEMPURNAAN
- HARAPAN ATAS PROPOSAL INI
CLIENT BRIEF
- DESKRIPSI PRODUK
- MASYARAKAT SASARAN
- AREA PENJUALAN
- MANFAAT/KEUTUNGAN BAGI KONSUMEN
TUJUAN
- TERHADAP PERUSAHAAN
- BAGI PRODUK ITU SENDIRI
- PENJUALAN & MARKET SHARE
- KESEMPATAN/PELUANG
- DUKUNGAN
ANALISA UMUM
- POSISI/KONDISI KLIEN
- KEBIASAAN KONSUMEN
- ANALISA SWOTH :
- STRENGTH (KEKUATAN)
- WEAKNESS (KELEMAHAN)
- OPPORTUNITY (PELUANG)
- THREAT (TANTANGAN)
5. STRATEGI
TARGET AUDIENCE- USIA
- STATUS SOSIAL
CORE STRATEGY
- TO OVERCOME WEAKNESS
PENERAPAN PROGRAM YANG IDEAL
JANGKA PENDEK
JANGKA PANJANG
- TO EXPLOIT OPPORTUNITY
POSITIONING PRODUCT
PENONJOLAN KEUNGGULAN
KONSEP KOMUNIKASI
6. CREATIVE PLATFORM- POSITIONING STATEMENT
- UNIQUE SELLING POINT
- PENDEKATAN KOMUNIKASI
- KEY MESSAGE (TEMA PESAN)
- KEY VISUAL & IDENTITY
- TAHAPAN PROGRAM
TAHAP PRE CONDITIONING
LAUNCHING (TAHAP PELUNCUR)
TAHAP PENGGALANGAN
TAHAP PEMANTAPAN
REMINDING (TAHAP PEMELIHARAAN)
7. ESTIMASI BIAYAFIXED COST
PERENCANAAN & DESIGN :
DETAIL PROGRAM
MEDIA PLANT
CREATIVE
VARIABLE COSTS
BIAYA PRODUKSI MATERI
MEDIA PLACEMENT
PROMOTION & PUBLIC RELATION
TOTAL ESTIMATED
PPN, PPH, ASF
8. JADWAL
9. LAMPIRAN-LAMPIRAN
DASAR KREATIF
- ARAHAN KREATIF
- ALTERNATIF DESIGN
Subscribe to:
Posts (Atom)